By.Kejora Titis
Memang langit selalu kanak-kanak
melempar-lemparkan hujan;
bertukar rupa dengan laut
mentertawakan dingin yang kupeluk
Memang langit selalu penuh kanak
hujan dibuatnya gusar
Cuma mengecup tanah?
ketika pohon menggigil terlalu rindu
sungai-sungai yang mengenang masa remaja
membiarkan ikan-ikan bercumbu dengan kangen
batu-batu yang menunggu di riak nasibmu
Memang langit selalu kanak-kanak
ditatapnya genangan hujan
yang mengandung rasa paling puisi
menafasi doa bumi untuk akar-akar
yang tak mengeluh dan tak kehilangan siasat
Memang langit selalu kanak-kanak
setelah ditinggal hujan ia membisu
menyampaikan sunyi di dua sulbimu.
^Arsip Poemku^
=Bumi Indonesia, 2001=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar